Lagi-lagi fenomena realita
Perempuan tersiksa dalam sebuah derita
Yang seharusnya tubuhnya selalu terjaga
Namun kini ku liat gemerlalu penuh darah
Ironi tragedi yang kerap selalu tercipta
Dengan bodohnya cepat naluri manusia
Turuti emosi yang ada didalam jiwa
Tanpa bisa menahan dia pukul seorang wanita
Sadis dan tak manusia seperti tak punya akal logika
Ku liat bagaikan angsa dan srigala begitu buasnya tingkah dia menyiksanya
Sadis dan tak manusia seperti tak punya akal logika
Ku liat bagaikan angsa dan srigala oooohhhh
Andai kau tak cinta
Lebih baik tinggalkan saja
Jangan pernah cari jejaknya
Dia harus lebih bahagia... 4X lebih bahagia
Bagai angsa, bagai angsa, bagai angsa dan srigala...
Bagai angsa, bagai angsa, bagai angsa dan srigala...
Bagai angsa, bagai angsa, bagai angsa dan srigala...
Bagai angsa, bagai angsa, bagai angsa dan srigala...